Posted by DKT ROHANI on Wednesday, August 13, 2014
Tidak diragukan lagi bahwasanya dalam syariat Islam, selain puasa
wajib di bulan Ramadhan, kaum muslim pun diperintahkan untuk menjalankan
ibadah puasa sunah selama 6 hari di bulan Syawal. Puasa sunah ini
memiliki banyak keutamaan,sebagaimana yang diterangkan dalam hadits
Qudsi, Allah Swt berfirman:
عن
أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (قال الله
عز وجل: كل عمل ابن آدم له إلا الصيام؛ فإنه لي وأنا أجزي به، والصيام
جنّة، وإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث، ولا يصخب، فإن سابّه أحد أو قاتله
فليقل: إني امرؤ صائم، والذي نفس محمد بيده لخلوف فم الصائم أطيب عند الله
من ريح المسك، للصائم فرحتان يفرحهما: إذا أفطر فرح، وإذا لقي ربه فرح
بصومه) رواه ومسلم
"Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa)
adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu)."
Kemudian, Rasulullah melanjutkan, "Demi Allah yang jiwa Muhammad berada
di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi
Allah dibandingkan wangi minyak kasturi .
Salah satu keutamaan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal - Puasa Enam hari di bulan Syawal memiliki dalil yang shahih.
من صام رمضان ثم أتبعه بست من شوال كان كصيام الدهر" رواه مسلم
“Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia
mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal,
maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama
satu tahun.
Sebagian orang meragukan hadits berpuasa enam hari di bulan Syawal,
akan tetapi keraguan itu terbantahkan oleh bukti-bukti periwayatan
hadits. Perhatikan ungkapan Syeikh Abdullah bin Abdulal- Bassam berikut.
“Hadits berpuasa Enam hari di bulan Syawal merupakan hadits yang
shahih, hadits ini memiliki periwayatan lain di luar hadits Muslim.
Selain hadits Muslim yang meriwayatkan hadits berpuasa Enam hari di
bulan Syawal antara lain; Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi.” Oleh
karena itulah Hadits berpuasa Enam hari di bulan Syawal ini tergolong
hadits mutawatir.
Hukum berpuasa enam hari di bulan Syawal adalah sunah yang boleh
dilaksanakan mulai tanggal dua Syawal. Apabila melaksanakan puasa sunah
Enam hari ini pada tanggal satu Syawal maka hukumnya tidak sah dan
haram. Dalam hadits disebutkan, dari Abu Sa'id al-Khudri, dia berkata,
عن عمر بن الخطاب وأبي هريرة وأبي سعيد رضي الله عنهم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن صوم يوم الفطر ويوم الأضحى
“Nabi Muhammad Saw., melarang berpuasa pada dua hari raya; idul
fitri dan idul adha.(maksudnya tanggal satu Syawal atau sepuluh bulan
Dzulhijjah .
Praktik berpuasa 6 hari di bulan Syawal sama dengan berpuasa di bulan
Ramadhan, boleh bersahur dan berhenti sahur saat waktu imsak.
Perbedaannya, pada saat melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal, boleh
dilakukan secara berurutan atau berselang hari yang penting masih di
bulan Syawal. Namun apabila merujuk pada firman Allah dalam surat Ali
Imran ayat 133, sebaiknya dilaksanakan sesegera mungkin.
وسارعوا إلى مغفرة من ربكم وجنة عرضها السماوات والأرض أعدت للمتقين
Allah berfirman, “Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan
mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
bagi orang-orang yang bertakwa.”.
Demikian saja sekilas tentang
Berpuasa Enam Hari di Bulan Syawal. Ingat, tidak ada lagi hari raya
selain Idul Fitri dan Idul Adha, jadi pembaca setelah melaksanakan puasa
Enam hari di bulan Syawal tak usah lagi merayakannya dan mengucapkan
selamat hari raya.